Selasa, 23 November 2010

Penerapan Etika, Etiket dan pandangan filsafat Hedonisme

Amal Kurniawan
20207091
4EB02

1. Tulis beberapa pengertian Etika selain yang dijelaskan minimal 2?
2. berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat minimal 5?
3. berilah contoh etiket dan penerapannya di masyarakat?
4. apa pendapat saudara tentang filsafat hedonisme?

Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. (akhlak);

Etika menurut para ahli :

Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam

berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang

tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang

dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicaramengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

contoh etika dan penerapannya di masyarakat

  • Tidak memfitnah
  • Tidak berzinah
  • Tidak mengambil barang milik orang lain
  • Mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain
  • Selalu berkata Jujur
  • Tidak berbicara kotor

Contoh Etiket dan Penerapannya di masyarakat

  • Memakai pakaian terbuka bagi budaya timur tengah tidak diperbolehkan tetapi bagi budaya barat itu hal yang biasa.
  • Jika di restoran mewah atau perjamuan para pejabat, orang tidak diperkenankan makan dengan tangan.
  • bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk atau memberi salam
  • Jangan berbicara saat makan
  • menyapa teman atau seseorang yang kita kenal

filsafat hedonisme

Salah satu aliran aksiolgis dalam filsafat adalah Hedonisme. Hedonisme erat kaitannya dengan Epicurus. Sebab dialah yang menggagas hedonisme. Greek philosopher who believed that the world is a random combination of atoms and That pleasure is the highest good (341-270 BC). (wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn ).

Fokus pemikirannya bahwa tujuan hidup manusia adalah mencapai kenyamanan batin, dan kebebasan dari rasa sakit. Seluruh sensasi keinginan adalah fitrah, dan layak untuk di puaskan. Intinya, karena manusia akan mati, maka manusia harus senang. (http://mbethy.multiply.com/journal/item/12)


Pendapat Epicurus tentang agama dan Tuhan

“…Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. Atau sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan tidak mau. Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah…. Jikalau ia mampu, tetapi tidak mau, dia jahat…. Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau menghapuskan kejahatan, … lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?” (Lee Strobel, The Case for Faith, Zondervan, 2000:25. bdk. Teodice. (2006:230).
(http://www.mail-archive.com/ppiindia@yahoogroups.com/msg66868.html)


Pandangan Epicurus tentang kenikmatan

“Epicurus merekomendasikan kepada kita untuk mengejar kesenangan dan kebahagiaan, namun harus diingat, dia tidak pernah mengajarkan bahwa kita harus menjalani kehidupan dengan mementingkan diri sendiri (selfish) yang berdampak kepada terhalangnya kesenangan dan kebahagiaan untuk orang lain.” (http://omnilogos.blogspot.com/2009/05/epistemologi-hedonisme-epicurus.html)


Pandangan Islam tentang kenikmatan hidup

Dalam doa sapu jagat kita berdoa: Ya Allah berikanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Islam menghendaki umatnya menikmati kehidupan ini. Islam juga memberikan jalan menuju hidup yang penuh dengan kesenangan itu yakni dengan ibadah. Kebahagiaan berasal dari hati yang tenang, sedangkan hati yang tenang berasal dari jiwa yang selalu mengigat Allah. Dan mengingat Allah merupakan substansi dari Ibadah. Tiada substansi tanpa aksidensi. Bahkan menurut filsafat eksisteisialisme, aksidensi mendahului substansi. Ini berarti, untuk mencapai hati yang tenang, butuh ibadah dengan demikian ketenangan hidup akan bisa diraih.

1 komentar:

  1. saya tertarik sekali dengan pembahasannya,untuk bs lebih dalam mengenal definisi dan pengertian dari hedonisme itu sendiri,kira2 ada buku yg bs dijadikan sbg referensi?

    BalasHapus