Selasa, 23 November 2010

Tugas etika profesi penerapan etika, moral dan persamaan perbedaan IAI dengan PII

Amal Kurniawan

20207091

4EB02


1. Sebutkan contoh-contoh penerapan etika bisnis dalam perusahaan?

2. Sebutkan contoh penerapan moral dalam menjalankan suatu perusahaan?

3. Tuliskan persaman dan perbedaan antara IAI dan PII?

Contoh Pelanggaran Etika Bisnis :

Contoh 1

Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.

Contoh 2

Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi

Contoh 3

Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak penguruskarena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit

(www.los-diy.or.id/.../Losdiy-Contoh%20Pelanggaran%20Etika%20Bisnis.pdf)


contoh penerapan moral dalam menjalankan suatu perusahaan

Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya, artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta budaya yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama mengajarkan pada umatnya untuk memiliki moral yang terpuji, apakah itu dalam kegiatan mendapatkan keuntungan dalam ber-"bisnis". Jadi, moral sudah jelas merupakan suatu yang terpuji dan pasti memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Umpamanya, dalam melakukan transaksi, jika dilakukan dengan jujur dan konsekwen, jelas kedua belah pihak akan merasa puas dan memperoleh kepercayaan satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja sama yang erat saling menguntungkan.

Moral dan bisnis perlu terus ada agar terdapat dunia bisnis yang benar-benar menjamin tingkat kepuasan, baik pada konsumen maupun produsen. Kenapa hal perlu ini dibicarakan?

Isu yang mencuat adalah semakin pesatnya perkembangan informasi tanpa diimbangi dengan dunia bisnis yang ber "moral", dunia ini akan menjadi suatu rimba modern yang di kuat menindas yang lemah sehingga apa yang diamanatkan UUD 1945, Pasal 33 dan GBHN untuk menciptakan keadilan dan pemerataan tidak akan pernah terwujud.

Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

persaman dan perbedaan antara IAI dan PII

Persamaan IAI dan PII

Adapun persamaan organisasi profesi IAI dan PII terletak pada fungsi pokok dalam kerangka peningkatan profesionalisme sebuah profesi, yaitu :
1. Mengatur keanggotaan organisasi
Dalam hal ini, organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan sebuah profesi dan kemudahaan lebih lanjut lagi menentukan aturan-aturan yang lebih jelas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui pengetahuan sesuai perkembangan teknologi.
Organisasi profesi melakukan kegiatan-kegiatan yanng bermanfaat bagi anggotanya untuk meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi tersebut.
3. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya.
Sertifikasi merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme. Dengan kepemilikkan sertifikasi yang di akui secara nasional maupun internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota.
Etika profesi merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
5. Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar etika profesi.
Sangsi yang diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya mengikat semua anggota. Sangsi berfariasi, tergantung jenis pelanggaran dan bisa bersifat internal organisasi seperti misalnya Black List atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.


Perbedaan IAI dan PII

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)J
Merupakan organisasi yang mengatur standar profesionalisme dan aturan etika bagi profesi akutan di indonesia. Keanggotaan dari IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang di syaratkan hukum dan peraturan.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
J
Merupakan organisasi profesi insinyur indonesia yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik, seperti : teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, dll.

Penerapan Etika, Etiket dan pandangan filsafat Hedonisme

Amal Kurniawan
20207091
4EB02

1. Tulis beberapa pengertian Etika selain yang dijelaskan minimal 2?
2. berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat minimal 5?
3. berilah contoh etiket dan penerapannya di masyarakat?
4. apa pendapat saudara tentang filsafat hedonisme?

Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. (akhlak);

Etika menurut para ahli :

Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam

berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang

tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang

dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicaramengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

contoh etika dan penerapannya di masyarakat

  • Tidak memfitnah
  • Tidak berzinah
  • Tidak mengambil barang milik orang lain
  • Mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain
  • Selalu berkata Jujur
  • Tidak berbicara kotor

Contoh Etiket dan Penerapannya di masyarakat

  • Memakai pakaian terbuka bagi budaya timur tengah tidak diperbolehkan tetapi bagi budaya barat itu hal yang biasa.
  • Jika di restoran mewah atau perjamuan para pejabat, orang tidak diperkenankan makan dengan tangan.
  • bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk atau memberi salam
  • Jangan berbicara saat makan
  • menyapa teman atau seseorang yang kita kenal

filsafat hedonisme

Salah satu aliran aksiolgis dalam filsafat adalah Hedonisme. Hedonisme erat kaitannya dengan Epicurus. Sebab dialah yang menggagas hedonisme. Greek philosopher who believed that the world is a random combination of atoms and That pleasure is the highest good (341-270 BC). (wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn ).

Fokus pemikirannya bahwa tujuan hidup manusia adalah mencapai kenyamanan batin, dan kebebasan dari rasa sakit. Seluruh sensasi keinginan adalah fitrah, dan layak untuk di puaskan. Intinya, karena manusia akan mati, maka manusia harus senang. (http://mbethy.multiply.com/journal/item/12)


Pendapat Epicurus tentang agama dan Tuhan

“…Atau Tuhan mau menghapuskan keburukan, tetapi tidak mampu. Atau sebenarnya ia mampu, tetapi tidak mau. Atau ia tidak mampu dan tidak mau. Jikalau ia mau, tetapi tidak mampu, ia lemah…. Jikalau ia mampu, tetapi tidak mau, dia jahat…. Tetapi, jikalau Tuhan mampu dan mau menghapuskan kejahatan, … lantas bagaimana kejahatan ada di dunia?” (Lee Strobel, The Case for Faith, Zondervan, 2000:25. bdk. Teodice. (2006:230).
(http://www.mail-archive.com/ppiindia@yahoogroups.com/msg66868.html)


Pandangan Epicurus tentang kenikmatan

“Epicurus merekomendasikan kepada kita untuk mengejar kesenangan dan kebahagiaan, namun harus diingat, dia tidak pernah mengajarkan bahwa kita harus menjalani kehidupan dengan mementingkan diri sendiri (selfish) yang berdampak kepada terhalangnya kesenangan dan kebahagiaan untuk orang lain.” (http://omnilogos.blogspot.com/2009/05/epistemologi-hedonisme-epicurus.html)


Pandangan Islam tentang kenikmatan hidup

Dalam doa sapu jagat kita berdoa: Ya Allah berikanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Islam menghendaki umatnya menikmati kehidupan ini. Islam juga memberikan jalan menuju hidup yang penuh dengan kesenangan itu yakni dengan ibadah. Kebahagiaan berasal dari hati yang tenang, sedangkan hati yang tenang berasal dari jiwa yang selalu mengigat Allah. Dan mengingat Allah merupakan substansi dari Ibadah. Tiada substansi tanpa aksidensi. Bahkan menurut filsafat eksisteisialisme, aksidensi mendahului substansi. Ini berarti, untuk mencapai hati yang tenang, butuh ibadah dengan demikian ketenangan hidup akan bisa diraih.